Masa Depan Sehat untuk Bumi
Dengan keegoisan, kita mengorbankan masa depan. Sehingga mereka tidak merasakan segarnya udara di pagi hari, yang kini masih dapat kita rasakan. Mereka tidak akan menapakan kaki ke tanah, jika plastik yang kita buang akan mengendap di dalamnya. Dan mereka tidak akan merasakan sumber energi minyak yang bermanfaat jika terus kita gunakan dengan semaunya.
Suatu pemikiran yang salah jika menganggap tahun ini, bulan ini, hari ini, bahkan detik ini sudah terlambat untuk merubah kebiasaan buruk yang mengancam masa depan anak dan cucu kita ke arah yang lebih baik. Orang bijak mengatakan, “Di dunia tidak ada yang sempurna” begitu pun dengan pendahulu-pendahulu kita yang tidak sadar membahayakan hidup keturunannya.
Jika tidak sekarang kapan kita harus berubah? Pertanyaan yang selalu terucap dari bibir seorang pecinta alam akan tetapi tak pernah di dengar oleh kita. Apakah kita harus menunggu bencana terlebih dahulu? Ataukah kita harus melihat kiamat dengan mata dan kepala kita sendiri baru menyadari kesalahan-kesalahan yang telah lama terjadi?
Perubahan berawal dari sebuah pilihan. Setiap pilihan yang kita buat sangat berarti bagi kelangsungan hidup manusia. Entah kita memilih membuang sampah ke sungai yang kita tahu hal itu akan mengganggu ekosistem sungai, atau kita memilih mengadakan acara “Menanam Seribu Pohon” yang akan menjadi kegiatan positif pemacu semangat kita untuk menyelamatkan bumi.
Walaupun kecil yang kita lakukan, tetapi akan sangat berguna bagi masa depan. Kita dapat memulai dari aktifitas sehari-hari, seperti menggunakan sepeda ke tempat yang dekat. Selain mengurangi polusi udara akibat Gas Karbon Monoksida yang di keluarkan kendaraan bermotor, juga dapat di jadikan solusi bagi yang jarang berolah raga.
Jika ada kemauan yang kuat, pasti usaha yang kita lakukan untuk menyelamatkan bumi ini akan terwujud. Perlahan tapi pasti, kita dapat melihat masa depan yang indah.
0 komentar:
Posting Komentar