Go-es for earth
Setiap hari yang pertama kita hirup adalah sekumpulan polusi udara, jika mendiami daerah yang tingkat penggunaan kendaraan bermotor yang tinggi, akan semakin terasa udara yang kita hirup telah mengandung polusi.
Sesak dan terganggu, hal yang biasa dirasakan bila berada di angkutan umum. Hal ini di karenakan banyaknya kendaraan bermotor di suatu wilayah melebihi batas aman tingkat pencemaran udara. Semua orang menganggap mempunyai kendaraan bermotor sendiri merupakan suatu kebanggaan sendiri, apalagi bila hendak bepergian guna menghilangkan stress (refreshing), lebih banyak orang yang memilih berdesakan di jalan raya asalkan mengendarai motor atau mobil sendiri ketimbang naik angkutan umum.
Sewaktu berangkat kerja, yang pertama di ambil bagi pengendara motor adalah masker anti polusi. Mereka sadar bahwa jalanan yang sekarang berbeda sangat jauh dari jalanan yang dulu pernah di lewatinya semasa kecil. Jalanan yang sekarang memang lebih maju dengan aspal yang melapisinya sehingga pengguna jalan pun merasa nyaman melewatinya di bandingkan dulu yang masih menggunakan batu kapur yang tidak rata. Tapi kemajuan itu seiring dengan bertambahnya tingkat pencemaran polusi. Dulu sangat minim sekali yang menggunakan motor, hanya orang-orang tertentu yang bisa menggunakannya, sehingga polusi yang di keluarkannya masih dapat di tolerir oleh alam. Berbeda dengan sekarang, semua orang hampir mempunyai motor. Jalanan berubah menjadi tidak nyaman lagi, karena banyaknya pengguna kendaraan bermotor akan menambah pencemaran udara yang tidak dapat di tolerir oleh alam.
Fenomena ini memang tidak mempunyai pelaku utama, karena manusia tidak akan mengaku bila ini adalah kesalahannya. Teknologi yang manusia butuhkan yang menjadikan fenomena ini selalu di abaikan. Tidak ada orang yang langsung berkorban meninggalkan kendaraan bermotornya dan langsung mengendarai sepeda untuk ketempat kerjanya. Tentu mereka akan berfikir dua kali untuk meninggalkan teknologi yang memberikannya suatu kemudahan. Dan yang tak terlupa, ia menganggap bukan hanya dirinya yang menyebabkan pencemaran udara. Padahal yang ia maksudkan adalah manusia yang tak sadar ia juga termasuk di dalamnya.
Jika ia berfikir bila ia menggunakan sepeda untuk memberikan contoh kepada orang lain maka ia telah membuka peluang untuk menyelamatkan dunia dari bahaya polusi udara. Ia tidak sadar tindakanya akan mempengaruhi orang lain untuk mengikuti yang ia lakukan untuk menyelamatkan bumi.
»»
Setiap hari yang pertama kita hirup adalah sekumpulan polusi udara, jika mendiami daerah yang tingkat penggunaan kendaraan bermotor yang tinggi, akan semakin terasa udara yang kita hirup telah mengandung polusi.
Sesak dan terganggu, hal yang biasa dirasakan bila berada di angkutan umum. Hal ini di karenakan banyaknya kendaraan bermotor di suatu wilayah melebihi batas aman tingkat pencemaran udara. Semua orang menganggap mempunyai kendaraan bermotor sendiri merupakan suatu kebanggaan sendiri, apalagi bila hendak bepergian guna menghilangkan stress (refreshing), lebih banyak orang yang memilih berdesakan di jalan raya asalkan mengendarai motor atau mobil sendiri ketimbang naik angkutan umum.
Sewaktu berangkat kerja, yang pertama di ambil bagi pengendara motor adalah masker anti polusi. Mereka sadar bahwa jalanan yang sekarang berbeda sangat jauh dari jalanan yang dulu pernah di lewatinya semasa kecil. Jalanan yang sekarang memang lebih maju dengan aspal yang melapisinya sehingga pengguna jalan pun merasa nyaman melewatinya di bandingkan dulu yang masih menggunakan batu kapur yang tidak rata. Tapi kemajuan itu seiring dengan bertambahnya tingkat pencemaran polusi. Dulu sangat minim sekali yang menggunakan motor, hanya orang-orang tertentu yang bisa menggunakannya, sehingga polusi yang di keluarkannya masih dapat di tolerir oleh alam. Berbeda dengan sekarang, semua orang hampir mempunyai motor. Jalanan berubah menjadi tidak nyaman lagi, karena banyaknya pengguna kendaraan bermotor akan menambah pencemaran udara yang tidak dapat di tolerir oleh alam.
Fenomena ini memang tidak mempunyai pelaku utama, karena manusia tidak akan mengaku bila ini adalah kesalahannya. Teknologi yang manusia butuhkan yang menjadikan fenomena ini selalu di abaikan. Tidak ada orang yang langsung berkorban meninggalkan kendaraan bermotornya dan langsung mengendarai sepeda untuk ketempat kerjanya. Tentu mereka akan berfikir dua kali untuk meninggalkan teknologi yang memberikannya suatu kemudahan. Dan yang tak terlupa, ia menganggap bukan hanya dirinya yang menyebabkan pencemaran udara. Padahal yang ia maksudkan adalah manusia yang tak sadar ia juga termasuk di dalamnya.
Jika ia berfikir bila ia menggunakan sepeda untuk memberikan contoh kepada orang lain maka ia telah membuka peluang untuk menyelamatkan dunia dari bahaya polusi udara. Ia tidak sadar tindakanya akan mempengaruhi orang lain untuk mengikuti yang ia lakukan untuk menyelamatkan bumi.